Mengenal Hiperpigmentasi dan Upaya Pencegahannya
Salah satu masalah kulit yang sering dihadapi dan menimbulkan kekhawatiran adalah Hiperpigmentasi. Ayo, cari tahu tentang Hiperpigmentasi beserta cara pencegahannya!
Salah satu masalah kulit yang sering dihadapi dan menimbulkan kekhawatiran adalah Hiperpigmentasi. Ayo, cari tahu tentang Hiperpigmentasi beserta cara pencegahannya!
Hiperpigmentasi menggambarkan berbagai jenis perubahan warna pada kulit. Hal ini disebabkan oleh aktivitas sel-sel melanin yang menghasilkan pigmen berlebihan, dan akhirnya membuat kulit lebih gelap.
Banyak faktor yang dapat memicunya.
Meskipun banyak faktor yang dapat memicu aktivitas sel-sel kulit ini, paparan sinar matahari adalah salah satu faktor yang paling umum namun juga sering diabaikan.
Langkah-langkah pencegahan hiperpigmentasi dapat diambil dengan mengatasi faktor pemicunya.
Langkah paling sederhana untuk membantu mencegah Hiperpigmentasi adalah dengan menggunakan tabir surya (sunscreen).
Dalam rutinitas perawatan kulit di pagi hari, sunscreen adalah langkah yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan.
Selain itu, mengenakan topi atau membawa payung saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari juga dapat memberikan perlindungan tambahan.
Dalam upaya mencegah Hiperpigmentasi, produk perawatan kulit yang lembut dan bebas dari bahan pewangi merupakan pilihan yang paling tepat.
Penggunaan produk perawatan kulit yang menyebabkan sensasi panas atau perih saat diaplikasikan dapat menyebabkan peradangan kulit dan memicu hiperpigmentsi.
Langkah ini lebih ditujukan untuk kondisi kulit yang telah menjalani perawatan Hiperpigmentasi dan mulai berhasil.
Menggunakan riasan (makeup) memang dapat berdampak signifikan pada kepercayaan diri seseorang.
Sebagian besar orang memilih untuk menggunakan riasan guna menyembunyikan Hiperpigmentasi pada kulit wajah mereka.
Namun, disarankan untuk menggunakan riasan yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak terlalu berat bagi kulit wajah.
Para ahli menyarankan untuk memulai dengan menggunakan obat topikal atau resep dokter sebagai langkah pertama. Selanjutnya, penggunaan tabir surya (sunscreen) dapat ditambahkan sebagai langkah berikutnya. Riasan (makeup) dapat digunakan sebagai langkah terakhir, sesuai keinginan.
Studi telah menunjukkan bahwa beberapa kondisi atau masalah kulit dapat dipengaruhi oleh pola makan. Meskipun belum ada solusi yang instan dan pasti dalam hal diet, mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan lemak sehat dapat mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk kulit.
Studi-studi telah mengungkapkan bahwa stres dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk jerawat dan kemungkinan kambuhnya atau semakin memburuknya hiperpigmentasi.
Oleh karena itu, menghindari stres yang tidak perlu dapat membantu dalam mengatasi dan mencegah kemungkinan terjadinya hiperpigmentasi.
Penuaan kulit merupakan proses yang pasti dialami semua orang. Ketahui tanda-tanda penuaan dan penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBerpuasa tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tapi juga kulit. Dermatologis ungkap penelitian dampak puasa dengan kesehatan kulit.
Baca SelengkapnyaKulit yang mengendur bisa diatasi dengan pemakaian skincare dan memperbaiki pola hidup. Bahkan, pijatan wajah pun bisa membantu mengatasinya.
Baca SelengkapnyaUrutan yang benar mampu membantu kulit menyerap bahan-bahan aktif lebih maksimal. Yuk, simak rangkaiannya!
Baca SelengkapnyaKenali gejala kulit dehidrasi dan kebiasaan yang bisa mengatasinya agar wajah tetap terlihat glowing serta sehat.
Baca SelengkapnyaSeiring bertambahnya usia, masalah kulit akan semakin meningkat. Begini cara mengatasinya, yuk simak!
Baca SelengkapnyaBeruntusan yang terjadi di area tubuh tertentu bisa jadi pertanda keratosis pilaris. Penyebabnya pun tidak seperti jerawat atau beruntusan biasa.
Baca SelengkapnyaGunakan 2 kandungan skincare ini untuk mengatasi flek hitam dan warna kulit tidak merata agar wajah tampak lebih flawless serta awet muda.
Baca SelengkapnyaKeberadaan uban di usia yang terbilang muda seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai penyebabnya.
Baca Selengkapnya