Ini Jenis-jenis Lidah Buaya atau Aloe Vera dan Masing-masing Manfaatnya

1. Asam amino, merupakan bahan dasar penyusun protein yang memiliki banyak fungsi, seperti membantu tubuh memperbaiki jaringan tubuh dan bertindak sebagai sumber energi bagi tubuh.
2. Asam fenolik, merupakan antioksidan alami yang dapat mengurangi risiko stres oksidatif dalam tubuh.
3. Flavonoid, merupakan zat tumbuhan alami yang mengandung sifat anti-kanker, antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-virus.
4. Polisakarida, merupakan molekul karbohidrat yang menyediakan energi untuk sel-sel tumbuhan. Polisakarida di dalam lidah buaya juga banyak ditemukan dalam kandungan beberapa obat dan penyembuh luka.

Aloe arborescens telah terbukti mengandung antioksidan melalui uji klinis. Jenis tanaman lidah buaya ini memiliki konsentrasi asam lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan aloe ferox dan aloe vera.

Beberapa asam lemak yang terdapat dalam tanaman ini adalah asam linolenat dan asam linoleat, yang termasuk dalam kategori asam lemak tak jenuh ganda dan asam lemak omega 6.

Tanaman lidah buaya jenis aloe ferox adalah salah satu tanaman obat yang sering digunakan, karena dipercaya mengandung senyawa-senyawa alami yang membantu detoksifikasi tubuh. Oleh karena itu, aloe ferox sering dimanfaatkan dalam upaya mengurangi berat badan, menurunkan kolesterol jahat (low-density lipoprotein), dan mengatur kadar gula darah puasa.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa aloe ferox memiliki sifat antioksidan, antikanker, dan antimikroba. Namun, penggunaannya hanya disarankan untuk jangka waktu terbatas karena efek samping yang mungkin terjadi.

Aloe perryi mengandung banyak fitokimia (bahan kimia tumbuhan), sehingga efektif dalam melawan penyakit. Fitokimia yang terdapat dalam aloe perryi meliputi fenol, glikosida, dan protein.

1. Fenol adalah senyawa antioksidan yang memiliki fungsi anti inflamasi, membantu mencegah penumpukan stres oksidatif dalam tubuh yang dapat menyebabkan kanker, diabetes, dan penyakit jantung.
2. Glikosida adalah senyawa turunan gula yang bergabung dengan senyawa hidroksi. Glikosida memiliki fungsi antioksidan dan antiinflamasi yang membantu dalam pencegahan serta pengelolaan penyakit.
3. Protein adalah molekul kompleks yang memiliki banyak peran di dalam tubuh, seperti dibutuhkan untuk fungsi, struktur, serta pengaturan jaringan dan organ tubuh.