Samarkan Noda di Wajah dengan Mengetahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Dream - Perubahan warna kulit seperti flek hitam atau kemerahan bisa sangat mengganggu penampilan.
Kedua kondisi ini kerap disebut dengan istilah hiperpigmentasi. Penyebabnya pun beragam.
Namun sebelum membahas penyebabnya, berikut pengertian hiperpigmentasi menurut ahli.
Apa itu hiperpigmentasi?
"Hiperpigmentasi merupakan perubahan warna kulit yang terjadi dalam bentuk bercak, noda, atau lesi berwarna cokelat kemerahan hingga abu-abu pada kulit," kata Peter Schmid, Dokter Bedah Plastik.
Lalu apa yang menyebabkan hiperpigmentasi? Berikut penjelasannya.
berita untuk kamu.
Faktor Hormonal dan Genetik
Menurut The American Academy of Family Physicians (AAFP), hormon dapat merangsang produksi melanin atau zat pewarna kulit yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi.
Perubahan hormon oleh kontrasepsi oral dan kehamilan juga bisa menyebabkan melasma, terutama pada warna kulit gelap. Peluang mengalami melasma lebih tinggi jika ada hubungan darah dengan seseorang yang mengalaminya.
Bisa Disebabkan Pemakaian Pil Kontrasepsi
Perubahan hormon oleh kontrasepsi oral dan kehamilan juga bisa menyebabkan hiperpigmentasi seperti melasma, terutama pada warna kulit gelap.
Peluang mengalami melasma lebih tinggi jika ada hubungan darah dengan seseorang yang mengalaminya.
berita untuk kamu.
Trauma Kulit
Hiperpigmentasi dapat muncul karena masalah kulit lainnya, seperti jerawat, luka bakar, atau infeksi akibat paparan zat kimia tertentu.
Hiperpigmentasi Akibat Luka atau Jerawat
Dr. Schmid menjelaskan bahwa penumpukan pigmen berlebihan sering terjadi di area yang mengalami peradangan, seperti bekas jerawat atau luka, yang disebut sebagai hiperpigmentasi post-inflamasi (PIH).
Sinar Matahari
Paparan sinar UV dapat menyebabkan beragam masalah kulit, salah satunya flek berwarna kemerahan, cokelat, atau bahkan hitam.
Itulah mengapa Sahabat Dream wajib memakai sunscreen di dalam maupun luar ruangan agar kesehatan kulit tetap terjaga.
Tanda Penuaan
Proses penuaan menyebabkan lapisan terluar kulit atau epidermis menipis dan lebih mudah dipengaruhi oleh faktor eksternal, termasuk paparan sinar matahari.
Hal ini dapat menyebabkan timbulnya hiperpigmentasi pada kulit.
Cara Mengatasi Hiperpigmentasi
Dr. Schmid menyarankan untuk melakukan tindakan-tindakan berikut untuk membantu menyamarkan noda hiperpigmentasi.
Rutin Menggunakan Sunscreen
Dr. Schmid menekankan pentingnya menggunakan tabir surya SPF 30 atau 50 setiap 2-4 jam sekali untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV, terutama jika sudah mengalami hiperpigmentasi.
Gunakan Skincare yang Mengandung Antioksidan
Salah satu cara efektif untuk menyamarkan hiperpigmentasi adalah memakai skincare yang mengandung vitamin C, AHA, dan retinol.
Retinol dapat dipakai dengan kandungan lain, seperti vitamin C atau asam hialuronat untuk melembapkan, mencerahkan, serta mengurangi tanda penuaan.
Penting untuk diingat bahwa saat menggunakan produk yang mengandung retinol, berikan waktu bagi kulit untuk beradaptasi dengan bahan tersebut karena retinol memiliki kekuatan tertentu.
Penggunaan retinol dalam rutinitas perawatan kulit harus disertai dengan penggunaan tabir surya pada siang hari.
Laporan Amanda Syavira/ Sumber: Skincare.com
- Amanda Syavira
- Cynthia Amanda Male
Kondisi pencernaan sangat berpengaruh pada penampilan wajah dan kondisi kulit. Cari tahu hubungannya menurut ahli.
Baca SelengkapnyaMUA berhasil mempercantik wajah pengantin yang wajahnya hancur setelah kecelakaan tanpa memperlihatkan kondisi lukanya.
Baca SelengkapnyaAyah dan Bunda, penting untuk mengetahui pemicu batuk anak agar bisa meminimalisirnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Andhika Gumilang muncul kembali dengan penampilan yang berbeda 180 derajat.
Baca SelengkapnyaMeskipun dapat melegakan perasaan, ternyata menangis juga memiliki potensi sebagai pemicu sakit kepala.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi ruam ketiak, pengobatannya harus disesuaikan dengan penyebabnya.
Baca Selengkapnya