Benjolan Disangka Jerawat, Ternyata Mengakibatkan Kematian

Dream - Seorang wanita asal Indianapolis meninggal akibat necrotizing fasciitis alias bakteri pemakan daging. Carol Martin awalnya mengira benjolan kecil pada pipi kanannya hanyalah jerawat biasa.

Benjolan kecil menyakitkan itu tumbuh setelah Martin kembali dari liburan tahunan ke Clearwater, Florida bersama suaminya.
Martin memutuskan untuk menemui dokter, dan mendapatkan dua kali resepa antibiotik. Untuk membantu meredakannya, Martin mengompresnya dengan air hangat demi menghilangkan rasa sakit.

Meski sudah melakukan anjuran dokter, namun sakit yang dirasakan Martin tak kunjung membaik. Sehingga membuatnya kembali menemui dokter untuk yang ketiga kalinya.

Pemeriksaan lebih lanjut membuatnya sangat terkejut, karena ternyata dokter mendiagnosa Martin mengidap strain bakteri pemakan daging yang disebut necrotizing fasciitis.

Menurut Joshua Zeicher seorang dokter kulit dan peneliti kosmetik di New York, Necrotizing fasciitis adalah infeksi yang sangat langka, tetapi mengancam nyawa.

"Paling sering disebabkan oleh bakteri staph resisten yang dikenal sebagai MRSA, itu adalah infeksi yang dalam dan agresif yang secara harfiah menggerogoti kulit dan jaringan yang lebih dalam." tuturnya dilansir dari Allure.

Martin kemudian segera memutuskan untuk dioperasi dan menghabiskan dua minggu di ICU. Tapi sayangnya, setelah keluar dari rumah sakit, ia dilaporkan meninggal di rumah pada 11 Mei lalu.

Kantor koroner di Marion County, Indianapolis mengumpulkan jaringan dan menganalisisnya untuk menentukan apakah bakteri merupakan faktor yang berkontribusi dalam kematiannya.

Sang suami, Richard, menduaga adanya kemungkinan Martin mengidap virus mematikan itu dari bak mandi air panas saat sedang berlibur.

"Tidak ada yang mengerti, tapi dia satu-satunya yang masuk ke bak mandi air panas itu," kataya.

Seringkali noda atau benjolan kulit seperti jerawat dianggap penyakit sepele. Tapi, penelitian telah menunjukan jerawat bahkan dapat memiliki dampak kesehatan mental.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dalam kasus necrotizing fasciitis awalnya tampak seperti 'jerawat' yang akhirnya cepat mengancam jiwa. Kebanyakan kasus cukup acak dan infeksi dapat disebabkan oleh beberapa strain bakteri yang berbeda. Bakteri dapat masuk ke tubuh melalui luka di kulit.

Gejala yang sering muncul ditandai dengan kemerahan, bengkak panas, dan rasa sakit yang disertai demam. Bagian yang terkena akan sering berkembang menjadi warna biru gelap, dan dapat melepuh.

Kemudian, infeksi menyebar di sepanjang fasia, yang merupakan jaringan ikat di sekitar otot, saraf, dan pembuluh darah. Dalam beberapa kasus, bakteri menghasilkan racun, menyebabkan jaringan mati.

Sebelum bakteri pemakan daging membahayakan kesehatanmu, sebaiknya hindari hal-hal berikut ini.

1. Hindari membuat luka terbuka yang berpotensi dihinggapi bakteri yang masuk ke kulit. Cobalah menahan diri untuk tidak mengambil kulit jerawat atau bopeng.

2. Jika memiliki luka terbuka, wajib membuatnya tetap bersih.

3. Ketahui tanda-tanda peringatan infeksi seperti demam, menggigil, kemerahan, nyeri atau jika area tersebut hangat saat disentuh. Namun jika anda mengalami memar atau sakit yang tak kunjung sembuh, periksalah kedokter sehingga cepat ditangani dan tak cepat menyebar.

(Laporan: Ferra Ferdiana)