Dream - Hijab atau scarf selama ini lekat dengan kesan Islami, sebagai pelengkap penutup kepala. Namun, tahukah kamu? Pada zaman Romawi scarf diigunakan sebagai penanda mulainya permainan gladiator, outer dan masih banyak lainnya.

Merunut sejarah, salah satu desainer anggota Indonesia Fashion Chamber (IFC), Ichwan Toha berpendapat jika scarf bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Jika kamu hanya memanfaatkan sebagai kerudung atau syal, berarti belum memaksimalkan penggunaannya.

"Scarf tidak hanya untuk kepala. Scarf terbagi menjadi berbagai bentuk persegi panjang, segi empat dan segitiga. Yang berbahan kaos dan wool bisa menghangatkan," tutur Ichwan dalam acara Launching IFC Community Jakarta, di Jakarta Convention Center pada Kamis, 19 April 2018.

Ichwan mencontohkan jika scarf juga bisa dimanfaatkan sebagai aksesoris penghias hijab. Dipakai dalam bentuk bandana yang diikat ke belakang atau di leher.

"Pada dekade 60-an, scarf juga dipakai dengan model hijab scooter. Bisa juga diikat seperti dasi pramuka," ungkapnya.

Jika satu sisi scarf diikat di bagian belakang leher dan dipeniti di bagian bawahnya, kain tersebut akan terlihat seperti helter neck blouse.

"Jadikan scarf sebagai aksesoris tambahan. Dililit ke pinggul atau diikat ke tali tas. Kalau bosan dengan hijab polos, bisa tambahkan scarf di kepala atau leher. Atau sebaliknya," tutup laki-laki berpenampilan nyentrik ini.