Tips Memakai Hijab untuk Berolahraga

Dream - Olahraga merupakan tantangan bagi wanita berhijab. Padu padan busana harus dipilih dengan cermat. Ditambah lagi dengan rambut yang mudah lepek.

Hal tersebut juga dialami oleh aktris dan presenter Alya Rohali. Vakum dari dunia hiburan, ibu tiga anak itu aktif mengikuti turnamen maraton.

Sepak terjangnya di bidang olahraga bermula sejak 2002. Setelah memutuskan berhijab pada 2014, ia mengaku menemukan banyak tantangan.

"Adaptasinya di Singapore Marathon 2014, saat itu saya baru berhijab. Awalnya memang sempet males, kayaknya gimana gitu harus pake lengan panjang, hijab pula," ujar Alya usai acara Press Conference Pocari Sweat Sport Science di Jakarta, Rabu kemarin.

^{Foto: Muhammad Akrom Sukarya/KapanLagi.com}

Selama proses berhijab, Alya banyak melakukan eksperimen dalam berbusana. Bagi pemula, Sahabat Dream bisa memakai ciput dan inner lengan panjang. Pilih bahan katun yang mampu menyerap keringat.

Namun busana tersebut kurang cocok untuk olahraga dengan intensitas tinggi dan jangka waktu lama.

"Awalnya saya pake ciput doang terus manset yang nutupin leher, tapi lama-lama gak nyaman. Akirnya sekarang saya menemukan hijab yang tepat itu seperti apa," tuturnya.

Pastikan Sesuai Kebutuhan

Pastikan menyesuaikan busana dengan kebutuhan. Untuk olahraga maraton seperti Alya, tidak disarankan memakai hijab berlapis-lapis dengan ornamen berlebihan.

Agar lebih nyaman, kamu bisa pakai hijab instan. Saat ini sudah banyak brand modest wear yang menawarkan inovasi hijab sporty. Hijab tersebut dirancang khusus sehingga membuat kulit kepala dapat tetap bernapas.

"Sekarang udah banyak apparel yang support untuk menutup kepala, nyaman dan tanpa mengurangi performa olahraga kok," kata Alya.