Mimpi Defika Hanum, dari Yogyakarta Hingga ke Mancanegara

Dream - Bergabung dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC), membuka jalan Defika Hanum untuk mengembangkan kariernya di dunia fashion.

Tak tanggung-tanggung, Defika mendapat beasiswa Australia Award Indonesia 2016. Kesempatan itu dimanfaatkannya untuk menggali lebih jauh tentang dunia mode.

Sekembalinya dari Negeri Kanguru itu, Defika menuangkan ide-ide baru ke dalam koleksi busana yang ditampilkan di
Media Viewing Trend. Terdiri dari 10 look bertajuk Capitalism yang memadukan gaya sporty dan feminim.

“Koleksi ini terinspirasi dari keseharian kaum urban di perkotaan yang aktif, tapi selalu trendy dan up to date,” tutur Defika di The Ice Palace, Kuningan, pada Selasa, 27 Maret 2018.

Keinginannya untuk menyuguhkan kesan feminim namun tetap kuat, dirangkum dengan kombinasi warna hitam, putih dan abu-abu.

“Sejak awal bikin brand ini, memang sudah monokrom. Detail-nya saya buat dengan garis dan kantong,” katanya.

Terlihat indah dalam cutting bersiluet A-line dan H-line. Menamplkan kesan feminis, namun menjanjikan kenyaman yang simpel. Ditungkan Defika dalam permainan berbagai meterial seperti bridal, linen dan chiffon.

Setelah sukses dikenal pecinta fashion Tanah Air, Defika berkeinginan untuk ekspasi hingga pasar luar negeri.

“Di sini kan ada di Pasar Raya Blok M, Metropolitan Mall Bekasi, Parkson Mall Yogyakarta dan pernah digandeng sama JD.ID dan Modest-style.com. Tahun ini ingin menggiatkan online, supaya bisa ekspor ke negara muslim. Mungkin Malaysia atau Australia ya,” ujarnya.