Dream – Ragam motif hijab kini beragam. Bahkan teknik menghasilkan motif itu pun juga beragam. Nggak boleh sembarang cetak agar motif dan warna yang diinginkan terwujud maksimal.

Di dunia percetakan kain, beberapa teknik yang ramai digunakan para produsen fashion ada teknik screen, resist, spray, sublime, hingga digital printing yang kini makin ramai digunakan.

Lalu, apa sebenarnya digital printing itu?

Digital printing merupakan sebuah teknik percetakan gambar atau teks berbasis digital, dari file yang kemudian bisa langsung dicetak dalam berbagai media secara instan dan cepat, salah satunya pada motif hijab.

Dalam memproduksi sebuah bahan kain dalam kuota banyak, pengerjaan bisa lebih efisien oleh digital printing ini. Bisa dibilang, proses ini jadi pengganti metode cetak konvensional.

Buat kamu yang masih bingung dengan printing konvensional dan digital? Simak perbedaan dan karakteristik kedua teknik ini!

Printing konvensional

Pada printing konvensional, motif akan terlihat di kedua sisi kain, walaupun tidak selalu sama jelasnya, tapi di bahan tertentu tidak ada perbedaan, misalnya bahan polyspun.

Warna untuk gambar atau teks terbatas, paling banyak hanya 8 warna saja, tapi dengan printing ini warna akan lebih awer karena langsung meresap masuk ke serat kain. Selain itu kain dengan printing konvensional bisa dicuci di mesin cuci dan mudah dipelihara.

Printing digital

Untuk digital printing motif hanya akan terlihat pada satu sisi saja dan sisi satunya lagi adalah warna dasar dari kain. Warna yang bisa digunakan tidak terbatas, berapapun warna yang ingin digunakan bisa saja dimasukkan.

Namun sayangnya, warna hanya terdapat di permukaan bahan sehingga lebih mudah pudar dan hilang dan untuk motif kain jenis digital ini lebih baik dicuci dengan tangan agar tidak cepat rusak.

Jadi, Sahabat Dream lebih pilih motif printing yang mana nih?

Laporan: Josephine Widya, Sumber: Elzatta