Alasan Cewek Indonesia Kurang Cocok Terapkan 'Blush on Demam'

Dream - Blush on demam, menjadi salah satu tren makeup yang difavoritkan para remaja dari seluruh dunia. Teknik mengenakan blush on di bawah mata ala wanita Korea ini, dapat membuat mata terlihat segar dengan look menggemaskan.

Sederet makeup artist Indonesia pun banyak menerapkan blush on demam. Mereka tertarik untuk menerapkan teknik riasan ini untuk mendapatkan rona alami di atas tulang pipi.

Berbeda dengan Slam Wiyono yang terkenal dengan riasan glowing. Meskipun blush on demam tengah viral di kalangan beauty junkie, Slam jarang menerapkan pada kliennya.

“Korean look memang cocok untuk sebagian besar orang Asia. Tapi, ada beberapa hal yang harus dilihat dari kondisi wajahnya,” tutur Slam di Jakarta Convension Center belum lama ini.

Menurutnya, kontur wajah sebagian orang Korea dan Indonesia, sangat berbeda.

Terutama pada alis, yang biasanya berbeda pada bentuk dan warnanya. Diikuti dengan cara pengaplikasikan lipstik, yang cenderung lebih soft menyesuaikan warna kulit putih mereka.

“Tidak semuanya cocok dengan alis warna coklat dan bentuknya kotak. Apalagi kalau warna alis dan rambutnya berbeda. Dan, kalau bibirnya besar dibuat glossy ala Korean look, jadi kelihatan lebih besar. Lebih cocok dengan yang matte,” ujarnya.

Tidak hanya kontur wajah, warna kulit Korea yang cenderung terang membuat pengaplikasian complexion harus benar-benar jeli, harus disesuaikan dengan skin tone masing-masing orang.

Seperti misalnya, warna kulit sawo matang disarankan untuk tetap memilih hasil akhir glowing agar tidak terlihat kusam.

“Orang Asia yang kulitnya gelap, jangan diputihin. Tapi, tetap dibuat glowing. Seperti orang Afrika atau kulitnya Beyonce, tidak akan mau pakai foundation matte. Karena semakin matte, semakin terlihat kusam, pungkasnya berbagi rahasia.